Rumus Passive Voice Simple Past Tense
Passive voice dalam simple past tense dibentuk oleh auxiliary verb was/were dan past participle.
Passive voice dalam simple past tense dibentuk oleh auxiliary verb was/were dan past participle.
Standarnya passive voice dibentuk dari auxiliary verb dan past participle dengan atau tanpa penyebutan agent (pelaku aksi pada versi active voice) yang ditampilkan dalam prepositional phrase “by …”.
Auxiliary verb untuk membentuk konstruksi pasif pada tenses dapat berupa primary auxiliary “be” (is, are, was, were), kombinasi antara dua primary auxiliary (is/are being, was/were being, has/have been), atau antara primary auxiliary dengan modal verb (will be, will have been). Auxialiary verb tersebut kemudian dipadukan dengan past participle untuk membentuk passive verb form.
Short passive adalah konstruksi kalimat dalam passive voice dimana agent (ditampilkan dalam prepositional phrase: “by …”) tidak disebutkan. Sebaliknya, tipe passive voice yang menyebutkan agent disebut long passive.
Passive voice dibentuk dengan menjadikan direct object pada active voice menjadi subject of sentence. Dengan demikian, aturan tersebut hanya berlaku untuk transitive verb (kata kerja yang diikuti direct object), tidak untuk intransitive verb (kata kerja yang tidak diikuti direct object).
Passivization adalah proses perubahan verb (kata kerja) atau declarative sentence (kalimat) dari aktif menjadi pasif. Proses ini memungkinkan seseorang untuk menanggalkan pelaku aksi yang sebenarnya yang sering diterapkan di penulisan surat kabar. Alasannya antara lain untuk melindungi narasumber, menghindari tanggungjawab, atau membuat seolah-olah kalimat merupakan pendapat penulis.
Berbeda dengan active voice – present continuous tense yang main verb-nya berupa present participle (pada contoh tulisan sebelumnya: Present Continuous Tense), main verb pada passive voice berupa past participle. Past participle ditemani oleh auxiliary verb “be” berupa am/is/are dan “being”. Be disesuaikan dengan subject pada passive voice (= object pada active voice) — memenuhi subject-verb agreement. Adapun agent pada passive voice merupakan subject pada active voice.
Get-passive adalah suatu grammatical construction (bentuk gramatikal) dimana subjek kalimat menerima aksi dari verb “get” dan past participle (-ed form), berbeda dengan versi standar yang menggunakan verb “be” dan past participle.
Verb voice menyatakan apakah suatu subject melakukan aksi atau menerima aksi. Verb voice dibedakan menjadi dua: active dan passive. Jika subject berlaku sebagai pelaku aksi (doer of action), kata kerjanya disebut active voice; sedangkan jika subject bertindak sebagai penerima aksi (receiver of action) dan yang lain yang melakukan aksi, kata kerjanya disebut passive voice. Hanya transitive verb (kata kerja yang diikuti direct object) yang mempunyai bentuk active dan passive.
Passive voice adalah suatu grammatical construction (bentuk gramatikal) dimana subject kalimat tidak melakukan aksi, melainkan menerima aksi (sebagai receiver of action). Aksi ditindaklanjuti oleh agent lain (sebagai doer of action) yang dapat disebutkan ataupun tidak. Sebaliknya pada active voice, subject berhubungan langsung dengan verb (kata kerja) dengan bertindak sebagai pelaku aksi. Kalimat aktif mungkin dapat diubah menjadi pasif, khususnya kalimat aktif yang menggunakan transitive verb (perlu diikuti direct object).